Cerita 1 : Harapan yang kandas :')
Halo,
nama gue Intan. Gue anak kelas 7SMP. Gue juga ikut OSIS disekolah. Dan kisah
gue berawal dari Harapan gue yang kandas pada seseorang yang sangat gue
sayangi. Berawal dari OSIS inilah gue tau dia saat kumpul organisasi-organisasi
sekolah. Gue anaknya berhijab. Saat itu gue sedang kumpul OSIS bareng temen-temen
gue satu kelas dan juga kelas-kelas lainya. Kebetulan saat itu gue satu
organisasi sama dia. Tapi awalnya gue nggak tau siapa dia dan asal usulnya dia.
Lalu pada saat gue bingung cari biodatanya kesana kemari eh ternyata dia anak
kelas sebelah. Dan gue kaget, karena gue berfikir bahwa gue akan bertemu setiap
hari sama dia. Tapi kenyataan berkata lain, dia orangnya pendiam dan nggak suka
bergaul sama anak asing yang belum kenal banget sama dia.
Tapi
kebetulan gue punya temen yang sekelas sama dia, namanya Sherly. Sherly
orangnya agak tertutup juga. Kebetulan Sherly temen gue OSIS. Tapi kalo dia
sudah akrab sama orang, dia bakal keliatan asik kalo diajak ngobrol. Saat itu
gue cerita-cerita sama dia tentang orang yang gue sukai. ternyata kata Sherly
nama dia adalah Tristan. Kata Sherly, Tristan termasuk anak yang pendiam dan
nggak mau bergaul sama orang asing yang nggak dia kenal(persis yang gue
ceritain tadi). Tristan termasuk anak yang misterius dia gak suka
memberitahukan siapa dia sebenarnya. Gue ragu akan hal itu. Hari demi hari gue
jalani, nggak sesekalipun gue disapa/nyapa dia. Saat itu gue tanya temen gue
satunya namanya Sinta. gue tanya ke Sinta tentang dunia maya yang Tristan
punya. dari mulai Twitter sampai YM and FB. gue gak menemukan YM and FBnya,
tapi gue nemuin twitternya doang.
Saat
itu di twitternya tertera nomer. Gue nggak tau itu nomernya siapa, lalu gue sms
deh nomer itu. Ternyata walla...itu nomernya Tristan. Saat itu gue sempet smsan
sama dia seharian. Tapi dia kayaknya gak merespon sms gue dengan baik.
Seakan-akan dia benci sama gue gara-gara dia gue smsin terus-terusan. Gue
merasa bersalah sama dia. Gue juga merasa begitu kalo gue di smsin yang nggak
penting sama temen-temen gue. Tapi gue kira dia cuman marah sebentar, ternyata
berkelanjutan. Keesokan harinya gue bertemu dia di koperasi sekolah gue. Gue
lama-lamain aja biar betah. Hari ke hari gue semakin berharap dia jadi pacar
gue. Tapi suatu hari gue nemuin fakta baru yang buat gue terkaget-kaget.
Ternyata si Tristan sudah punya pacar, dan pacarnya adalah temen sekelasnya dia
sendiri. Saat itu mulailah kekandasan harapan gue di mulai. Kebetulan pacarnya
Tristan juga temen baik gue. Gue merasa terheran-heran. Kok bisanya gue nggak
tau dari awal bahwa Tristan pacaran sama temen gue sendiri.
Hari demi
hari yang gue lewati dengan harapan gue ternyata tidak membuahkan apa-apa.
Malahan dia lebih menjauh dari gue. Gue heran, apa sih salah gue sebenernya.
Padahal gue sempet bilang maaf sama dia. Tapi sms gue nggak pernah dibales
sekalipun. Dan gue curiga sama kelakuan dia selama ini kepada gue. Eh…tiba-tiba
si temen gue yang pacaran sama Tristan putus. Katanya sih Tristan selingkuh
sama cewek lain. Gue emang nggak pernah cerita sama temen gue yang pacaran sama
Tristan tentang rasa gue ke Tristan. Jadi gue selama ini sembunyi dari
kenyataan. Gue curiga sama Tristan setelah putus sama temen gue. Apa dia
mempunyai hubungan khusus sama cewek lain yah ?. Akhirnya waktu ada acara
pagelaran seni music di smp gue, gue tau Tristan lagi berduaan sama seorang
cewek. Mulai dari itu gue telusuri kebenaran akan gosip Tristan selingkuh.
Langsung deh gue nemuin fakta bahwa Tristan memang selingkuh sama cewek lain.
Saat itu gue cari info sama temen gue yang ikut organisasi PMR, namanya sebut
aja Gryla. Kata Gryla Tristan pacaran sama cewek lain mulai sejak dia putus
sama temen gue.
Saat itu
Harapan gue kandas. Yang awalnya berharap banget supaya bias jadi pacarnya
Tristan, eh akhir kenyataan berkata sebaliknya. Mungkin anak muda sekarang
menyebutnya PHP(Pemberi Harapan Palsu). Bener kata mama gue, gue kalo berharap
nggak usah ketinggian. Entar kalo jatuh sakit banget. Tapi gue Alhamdulillah bisa
mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman gue. Jadi gue nggak akan
berharap pada seseorang lagi. Gue harus fokus sama belajar,cita-cita, dan masa
depan gue. Perjalan gue buat ngejar cita-cita sama masa depan masih jauh. Jadi
gue saranin buat lo, pacaran tuh jangan dibawa kedalam hal serius dalam hidup
lo. Pacaran tuh cukup buat motivasi lo supaya lo juga menjadi lebih baik dari
sekarang. Dan satu hal yang perlu lo ingat. Dunia lo bukan hanya buat pacar lo,
tapi dunia lo juga punya sahabat dan keluarga lo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar