Sabtu, 08 Juni 2013



Cerita 1 : Harapan yang kandas :')

          Halo, nama gue Intan. Gue anak kelas 7SMP. Gue juga ikut OSIS disekolah. Dan kisah gue berawal dari Harapan gue yang kandas pada seseorang yang sangat gue sayangi. Berawal dari OSIS inilah gue tau dia saat kumpul organisasi-organisasi sekolah. Gue anaknya berhijab. Saat itu gue sedang kumpul OSIS bareng temen-temen gue satu kelas dan juga kelas-kelas lainya. Kebetulan saat itu gue satu organisasi sama dia. Tapi awalnya gue nggak tau siapa dia dan asal usulnya dia. Lalu pada saat gue bingung cari biodatanya kesana kemari eh ternyata dia anak kelas sebelah. Dan gue kaget, karena gue berfikir bahwa gue akan bertemu setiap hari sama dia. Tapi kenyataan berkata lain, dia orangnya pendiam dan nggak suka bergaul sama anak asing yang belum kenal banget sama dia.



          Tapi kebetulan gue punya temen yang sekelas sama dia, namanya Sherly. Sherly orangnya agak tertutup juga. Kebetulan Sherly temen gue OSIS. Tapi kalo dia sudah akrab sama orang, dia bakal keliatan asik kalo diajak ngobrol. Saat itu gue cerita-cerita sama dia tentang orang yang gue sukai. ternyata kata Sherly nama dia adalah Tristan. Kata Sherly, Tristan termasuk anak yang pendiam dan nggak mau bergaul sama orang asing yang nggak dia kenal(persis yang gue ceritain tadi). Tristan termasuk anak yang misterius dia gak suka memberitahukan siapa dia sebenarnya. Gue ragu akan hal itu. Hari demi hari gue jalani, nggak sesekalipun gue disapa/nyapa dia. Saat itu gue tanya temen gue satunya namanya Sinta. gue tanya ke Sinta tentang dunia maya yang Tristan punya. dari mulai Twitter sampai YM and FB. gue gak menemukan YM and FBnya, tapi gue nemuin twitternya doang. 



          Saat itu di twitternya tertera nomer. Gue nggak tau itu nomernya siapa, lalu gue sms deh nomer itu. Ternyata walla...itu nomernya Tristan. Saat itu gue sempet smsan sama dia seharian. Tapi dia kayaknya gak merespon sms gue dengan baik. Seakan-akan dia benci sama gue gara-gara dia gue smsin terus-terusan. Gue merasa bersalah sama dia. Gue juga merasa begitu kalo gue di smsin yang nggak penting sama temen-temen gue. Tapi gue kira dia cuman marah sebentar, ternyata berkelanjutan. Keesokan harinya gue bertemu dia di koperasi sekolah gue. Gue lama-lamain aja biar betah. Hari ke hari gue semakin berharap dia jadi pacar gue. Tapi suatu hari gue nemuin fakta baru yang buat gue terkaget-kaget. Ternyata si Tristan sudah punya pacar, dan pacarnya adalah temen sekelasnya dia sendiri. Saat itu mulailah kekandasan harapan gue di mulai. Kebetulan pacarnya Tristan juga temen baik gue. Gue merasa terheran-heran. Kok bisanya gue nggak tau dari awal bahwa Tristan pacaran sama temen gue sendiri.



           Hari demi hari yang gue lewati dengan harapan gue ternyata tidak membuahkan apa-apa. Malahan dia lebih menjauh dari gue. Gue heran, apa sih salah gue sebenernya. Padahal gue sempet bilang maaf sama dia. Tapi sms gue nggak pernah dibales sekalipun. Dan gue curiga sama kelakuan dia selama ini kepada gue. Eh…tiba-tiba si temen gue yang pacaran sama Tristan putus. Katanya sih Tristan selingkuh sama cewek lain. Gue emang nggak pernah cerita sama temen gue yang pacaran sama Tristan tentang rasa gue ke Tristan. Jadi gue selama ini sembunyi dari kenyataan. Gue curiga sama Tristan setelah putus sama temen gue. Apa dia mempunyai hubungan khusus sama cewek lain yah ?. Akhirnya waktu ada acara pagelaran seni music di smp gue, gue tau Tristan lagi berduaan sama seorang cewek. Mulai dari itu gue telusuri kebenaran akan gosip Tristan selingkuh. Langsung deh gue nemuin fakta bahwa Tristan memang selingkuh sama cewek lain. Saat itu gue cari info sama temen gue yang ikut organisasi PMR, namanya sebut aja Gryla. Kata Gryla Tristan pacaran sama cewek lain mulai sejak dia putus sama temen gue.



        Saat itu Harapan gue kandas. Yang awalnya berharap banget supaya bias jadi pacarnya Tristan, eh akhir kenyataan berkata sebaliknya. Mungkin anak muda sekarang menyebutnya PHP(Pemberi Harapan Palsu). Bener kata mama gue, gue kalo berharap nggak usah ketinggian. Entar kalo jatuh sakit banget. Tapi gue Alhamdulillah bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman gue. Jadi gue nggak akan berharap pada seseorang lagi. Gue harus fokus sama belajar,cita-cita, dan masa depan gue. Perjalan gue buat ngejar cita-cita sama masa depan masih jauh. Jadi gue saranin buat lo, pacaran tuh jangan dibawa kedalam hal serius dalam hidup lo. Pacaran tuh cukup buat motivasi lo supaya lo juga menjadi lebih baik dari sekarang. Dan satu hal yang perlu lo ingat. Dunia lo bukan hanya buat pacar lo, tapi dunia lo juga punya sahabat dan keluarga lo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar